Minggu, 18 Maret 2012

Bismillah

بِسْمِ اللَّـهِ الرَّ‌حْمَـٰنِ الرَّ‌حِيمِ
بِسْمِ اللَّـهِ الرَّ‌حْمَـٰنِ الرَّ‌حِيمِ
بِسْمِ اللَّـهِ الرَّ‌حْمَـٰنِ الرَّ‌حِيمِ
بِسْمِ اللَّـهِ الرَّ‌حْمَـٰنِ الرَّ‌حِيمِ
بِسْمِ اللَّـهِ الرَّ‌حْمَـٰنِ الرَّ‌حِيمِ

Selasa, 13 Maret 2012

Mampukah Kita Bersyukur Dengan Nikmat-Nikmat Allah?

Di antara sifat orang beriman adalah ketika mendapat berbagai kenikmatan, dia bersyukur kepada Dzat yang telah memberikan nikmat tersebut yaitu Allah. Dia ucapkan: "Alhamdulillaah, segala puji bagi Allah" dan ucapan yang sejenisnya.
Tetapi cukupkah dengan hanya memuji melalui lisan semata?

Tauhid, sebagai MISI UTAMA

Penjelasan ringkas dari kandungan kalimat syahadat

Kaum muslimin rohimakumulloh!, para ulama telah menjelaskan tentang hakikat tauhid berdasarkan penelitian mereka dari Al Qur’an dan As Sunnah. Berikut penjelasan secara ringkas:
Tauhid secara bahasa berasal dari kata wahhada-yuwahhidu-tauhiidan, artinya: menjadikan sesuatu itu hanya satu. Adapun secara istilah syar’i: meng-esakan Alloh ta’ala pada perkara yang khusus untuk-Nya yaitu perkara rububiyah, uluhiyah dan Asma’ wash shifat.

Jagalah dirimu dan keluargamu dari Neraka

Kaum muslimin yang berbahagia. Alloh Subhaanahu wa Ta’aala, Robb yang Maha Penyayang berfirman dalam Al Qur’an:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu”. (QS. At Tahrim: 6)
Ali bin Abi Tholib Rodhiyallaahu ‘anhu menafsirkan ayat di atas: “didiklah mereka akan adab dan ajarkanlah mereka ilmu (yang dapat menyelamatkan mereka dari neraka).” (tafsir Ath Thobari).
Para pembaca, ini adalah perkara yang sangat besar yang kelak akan dipertanggungjawabkan di hadapan Alloh, khususnya bagi kaum lelaki pemimpin rumah tangga, yaitu menyelamatkan keluarganya dari neraka, Rasululloh Shollallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda:
كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ الْإِمَامُ رَاعٍ وَمَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَالرَّجُلُ رَاعٍ فِي أَهْلِهِ
“Kalian semua adalah pemimpin, dan setiap kalian akan diminta pertanggungjawaban atas kepemimpinannya, seorang kepala akan diminta pertanggungjawaban atas bawahannya, seorang kepala keluarga akan diminta pertanggungjawaban atas rumah tangganya.” (dari Ibnu Umar riwayat Imam Bukhori).